Pesona Keindahan Danau Lau Kawar di Kaki Gunung Sinabung - Berbicara tentang danau, sudah ada beberapa danau yang saya kunjungi di Sumatera Utara ini. Yang paling terkenal yaitu Danau Toba, selanjutnya Danau Linting, Danau Siombak dan baru-baru ini saya jalan-jalan ke Danau Lau Kawar yang berada tepat di kaki Gunung Sinabung. Kamis, 15 Mei 2014, saya jalan-jalan untuk sekedar menghilangkan kepenatan. Tujuan kali ini yaitu menuju Danau Lau Kawar, sekalian melihat bagaimana keadaan gunung Sinabung pasca letusan beberapa bulan yang lalu di tahun 2013/2014.
Ini pertama kalinya saya melihat Danau Lau Kawar dan berharap suatu saat ada kesempatan untuk mendaki di Gunung Sinabung. Karena pasca letusan beberapa bulan lalu, pendakian Gunung Sinabung belum dibuka. Danau Lau Kawar adalah salah satu danau yang ada di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), Danau Lau Kawar berada di Desa Kutagugung, Kecamatan Naman Teran (dulu Kecamatan Simpang Empat), di bawah kaki gunung berapi Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Bila dari kota Medan untuk sampai ke Danau Lau Kawar memakan waktu kurang lebih 3 Jam dengan jarak sekitar 70 KM, karena saya menggunakan sepeda Motor, jadi saya kurang tahu menggunakan kendaraan umum untuk sampai ke Lau Kawar.
Bila berangkat dari kota Medan, maka arah tujuannya menuju ke kota Berastagi, lalu melewati pajak Berastagi hingga sampai pada persimpangan empat dan terdapat sebuah tugu atau monumen di tengah persimpangan, silahkan melanjutkan perjalanan dengan berbelok ke Kanan.
Setelah itu akan terlihat papan arah di pinggir jalan, disitu bisa dilihat untuk menuju ke Danau Lau Kawar sekitar 27 KM lagi atau sekitar 45 menit. Lanjutkan perjalanan mengikuti jalan besar yang adam terus saja kedalam. Selama perjalanan, kita akan melihat keperkasaan Gunung Sinabung yang tinggi menjulang. Begitu indah terlihat. Pasca letusan, terlihat Gunung Sinabung begitu Gersang. Banyak pepohonan yang mati karena letusan tersebut. Siang itu cuaca terlihat cerah, Langit yang biru dihiasin dengan awan-awan putih seakan memanjakan mata saat memandangnya.
Sebelum sampai ke Danau Lau Kawar, akan banyak persimpangan yang dijumpai. Salah satunya persimpangan di dekat kantor Camat Simpang Empat. Pada persimpangan ini, terdapat juga papan arah yang hampir tak terlihat tertutup dedaunan pohon. Jika berbelok kekiri, anda juga bisa mengunjungi Desa Lingga untuk melihat Rumah adat Karo yang sudah berumur ratusan tahun. maka untuk menuju Lau Kawar, silahkan berbelok kekanan.
Terus saja kembali mengikuti jalan utama. masih banyak persimpangan yang akan ditemui. Seperti Persimpangan pada gambar dibawah ini, pilih berbelok kiri pada persimpangan untuk sampai ke Danau Lau Kawar.
Akses Jalan ke Danau lau kawar juga sudah bagus dan beraspal, meskipun ada beberapa sudut jalan yang longsong. Setelah perjalanan hampir satu jam dari simpang empat berastagi, kini tibalah di pintu Gerbang Danau lau kawar. Saat saya kemari gerbang ini seperti tidak terawat, mungkin efek dari letusan sinabung beberapa waktu lalu. Tidak ada juga karcis atau uang masuk untuk menikmati Keindahan Danau Lau Kawar ini.
Meskipun letusan Gunung Sinabung terjadi beberapa waktu lalu, namun Danau Lau Kawar ini sepertinya tidak mengalami perubahan. Danau ini tetap kelihatan menawan, sejuk dan terasa rileks saat duduk santai di dekat danau lau kawar ini. Luas danau lau kawar yaitu 200ha, meskipun tidak seluas Danau Toba, namun Lau kawar punya daya tarik tersendiri. Apalagi buat para pendaki Sinabung, Danau Lau Kawar menjadi tempat istirahat atau bersantai sejenak sebelum dan sesudah mendaki Gunung Sinabung.
Buat pengunjung umum atau bisa dibilang bukan bagian dari para pendaki Gunung Sinabung, juga bisa menikmati keindahan Danau Lau kawar ini bersama sahabat maupun bersama keluarga. Air danau berwarna kehijauan, ini karena pembiasan dari bukit-bukit hijau di sekitar Danau. Di sekitar danau terdapat boat yang bisa disewa untuk mengelilingi danau, ada juga rakit bambu yang biasa digunakan warga sekitar untuk memancing ikan di danau lau kawar tersebut. Ada juga sebagian orang yang mandi di Danau lau kawar pada saat saya berada disana. Tepi Danau Law Kawar telah dipasangi batu bronjong untuk penahan erosi, diatasnya telah dibuat besi pembatas agar pegunjung tidak tercebur ke Danau
Pada salah satu sisi Danau Lau Kawar, terletak camping ground seluas 3 Ha, di sinilah para pendaki biasanya mendirikan tendanya sebelum mendaki Gunung Sinabung. Pada setiap hari sabtu dan minggu. Jadi siapapun bisa camping di dekat Danau Lau kawar ini, bisa sekalian ngumpul sama teman, keluarga dan mengadakan acara Panggang memanggang (barbeque). Dari Lau Kawar, dapat terlihat jelas Gunung Sinabung yang begitu kokoh berdiri. Sungguh pemandangan yang eksotis yang tidak bisa dinikmati setiap hari oleh masyarakat Kota. Bagaimana dengan pembaca website Medan Wisata, apakah tertarik untuk datang dan melihat langsung danau Lau Kawar? Demikianlah Artikel tentang Pesona Keindahan Danau Lau Kawar di Kaki Gunung Sinabung, semoga bermanfaat...^_^..
Top Search :
Pesona Keindahan Danau Lau Kawar, Danau Lau Kawar Sumatera Utara, Danau Lau Kawar di Kaki Gunung Sinabung, Keindahan Danau Lau Kawar
Bila berangkat dari kota Medan, maka arah tujuannya menuju ke kota Berastagi, lalu melewati pajak Berastagi hingga sampai pada persimpangan empat dan terdapat sebuah tugu atau monumen di tengah persimpangan, silahkan melanjutkan perjalanan dengan berbelok ke Kanan.
Setelah itu akan terlihat papan arah di pinggir jalan, disitu bisa dilihat untuk menuju ke Danau Lau Kawar sekitar 27 KM lagi atau sekitar 45 menit. Lanjutkan perjalanan mengikuti jalan besar yang adam terus saja kedalam. Selama perjalanan, kita akan melihat keperkasaan Gunung Sinabung yang tinggi menjulang. Begitu indah terlihat. Pasca letusan, terlihat Gunung Sinabung begitu Gersang. Banyak pepohonan yang mati karena letusan tersebut. Siang itu cuaca terlihat cerah, Langit yang biru dihiasin dengan awan-awan putih seakan memanjakan mata saat memandangnya.
Terus saja kembali mengikuti jalan utama. masih banyak persimpangan yang akan ditemui. Seperti Persimpangan pada gambar dibawah ini, pilih berbelok kiri pada persimpangan untuk sampai ke Danau Lau Kawar.
Akses Jalan ke Danau lau kawar juga sudah bagus dan beraspal, meskipun ada beberapa sudut jalan yang longsong. Setelah perjalanan hampir satu jam dari simpang empat berastagi, kini tibalah di pintu Gerbang Danau lau kawar. Saat saya kemari gerbang ini seperti tidak terawat, mungkin efek dari letusan sinabung beberapa waktu lalu. Tidak ada juga karcis atau uang masuk untuk menikmati Keindahan Danau Lau Kawar ini.
Meskipun letusan Gunung Sinabung terjadi beberapa waktu lalu, namun Danau Lau Kawar ini sepertinya tidak mengalami perubahan. Danau ini tetap kelihatan menawan, sejuk dan terasa rileks saat duduk santai di dekat danau lau kawar ini. Luas danau lau kawar yaitu 200ha, meskipun tidak seluas Danau Toba, namun Lau kawar punya daya tarik tersendiri. Apalagi buat para pendaki Sinabung, Danau Lau Kawar menjadi tempat istirahat atau bersantai sejenak sebelum dan sesudah mendaki Gunung Sinabung.
Buat pengunjung umum atau bisa dibilang bukan bagian dari para pendaki Gunung Sinabung, juga bisa menikmati keindahan Danau Lau kawar ini bersama sahabat maupun bersama keluarga. Air danau berwarna kehijauan, ini karena pembiasan dari bukit-bukit hijau di sekitar Danau. Di sekitar danau terdapat boat yang bisa disewa untuk mengelilingi danau, ada juga rakit bambu yang biasa digunakan warga sekitar untuk memancing ikan di danau lau kawar tersebut. Ada juga sebagian orang yang mandi di Danau lau kawar pada saat saya berada disana. Tepi Danau Law Kawar telah dipasangi batu bronjong untuk penahan erosi, diatasnya telah dibuat besi pembatas agar pegunjung tidak tercebur ke Danau
Pada salah satu sisi Danau Lau Kawar, terletak camping ground seluas 3 Ha, di sinilah para pendaki biasanya mendirikan tendanya sebelum mendaki Gunung Sinabung. Pada setiap hari sabtu dan minggu. Jadi siapapun bisa camping di dekat Danau Lau kawar ini, bisa sekalian ngumpul sama teman, keluarga dan mengadakan acara Panggang memanggang (barbeque). Dari Lau Kawar, dapat terlihat jelas Gunung Sinabung yang begitu kokoh berdiri. Sungguh pemandangan yang eksotis yang tidak bisa dinikmati setiap hari oleh masyarakat Kota. Bagaimana dengan pembaca website Medan Wisata, apakah tertarik untuk datang dan melihat langsung danau Lau Kawar? Demikianlah Artikel tentang Pesona Keindahan Danau Lau Kawar di Kaki Gunung Sinabung, semoga bermanfaat...^_^..
Pesona Keindahan Danau Lau Kawar, Danau Lau Kawar Sumatera Utara, Danau Lau Kawar di Kaki Gunung Sinabung, Keindahan Danau Lau Kawar
Gak kalah keren ya, dengan pemandangan danau di luar negeri. :)
BalasHapusPastinya sob,,, Sumatera Utara kaya akan Keindahan Alamnya,, :)
Hapuskeren ya , sebetulnya banyak danau-danau yg indah di Indonesia tapi banyak yg belum terekspos dan sarana transportasi yg masih kurang
BalasHapusya baegitulah Indonesia ini. Kaya Akan pariwisata namun tidak didukung prasarana yang memadai. :)
Hapus