Desa Wisata Tomok Pulau Samosir Sumatera Utara - Hy Sahabat medanwisata.com, Tulisan ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul Satu Hari berwisata di Samosir, mungkinkah?. Setelah membaca itu, pasti sudah tahu kan,? bahwa tidak mungkin mengelilingi pulau samosir dalam 1 hari. Tujuan pertama saat sampai di pulau samosir yaitu mengunjungi Desa Tomok serta Tuk-Tuk. Desa Tomok merupakan salah satu Desa yang ada di Pulau Samosir Sumatera Utara. Desa ini menjadi telah menjadi desa wisata di Samosir sejak lama. Kenapa Demikian? Karena di Tomok kita bisa berwisata Belanja, Wisata Sejarah serta belajar mengenal Budaya Batak Toba. Ada banyak hal yang menarik untuk kita saksikan di Desa Tomok ini.
Sampai di pusat souvenir di Tomok, saya pun segera memarkirkan sepeda motor di tempat yang telah disediakan. Uang Parkirnya sebesar Rp.5000,-/Motor. Setelah itu saya mulai berkeliling berjalan kaki bersama Karim, sahabat seperjalanan saya. Karena masih jam delapan pagi, pasar Souvenir Tomok ini masih sepi dan banyak toko yang belum buka. Di Tomok kita bisa mengunjungi Makam Raja Sidabutar, Objek WIsata Sigale-gale menari, Museum Batak, dan tentunya kita juga bisa berbelanja Souvenir disini.
Objek Wisata Sigale-Gale
Pertama yang saya ingin lihat di Tomok yaitu, Objek Wisata Sigale-gale. Mulailah saya memasuki gerbang objek wisata Sigale-gale, masih sunyi tidak ada wisatawan 1 pun selain kami berdua. Pada saat itu, ada seseorang pengelola objek wisata Sigale-gale ini, katanya kalau mau dimainkan dan menari bersama Patung Sigale-gale harus membayar sebesar Rp 80.000,- . kata si karim sih, biasa 50 ribu, mungkin karena masih suasana lebaran harga nya pun sedikit lebih mahal. Karena Cuma berdua, dan tidak ada wisata lain yang biasa diajak patungan untuk membayar agar bisa menari bersama Sigale-gale, terpaksa kami pun memutuskan untuk sekedar melihat patung sigale-gale saja dan berfoto disana.
Disekitar objek wisata sigale-gale kita bisa melihat sebuah Monumen berbentuk alat musik batak yang cukup tinggi yang disebut dengan Tuntung. Monumen ini diresmikan pada 20 Desember 2012. TUNGTUNG adalah kearifan budaya berupa instrument kayu atau bambu yang ditabuh, sehingga menghasilkan bunyi khas yang berfungsi sebagai sinyal, kode atau penanda peristiwa dalam masyarakat. Monumen berupa Tungtung dibangun sebagai peringatan terhadap warisan budaya yang memiliki nilai dan makna dalam rangka pentingnya keamanan dan ketertiban dalam masyarakat yang digali dari perspektif budaya masyarakat Samosir.
Objek Wisata Budaya Kuburan Tua Raja Sidabutar
Selanjutnya saya berkeliling mengunjungi Objek Wisata Budaya Kuburan Tua Raja Sidabutar. Sebelum masuk, kita diwajibkan memakai Ulos yang disediakan di gerbang masuk. Tidak ada bayaran masuk untuk melihat makam Raja Sidabutar tersebut, hanya ada kotak-kotak untuk sumbangan jika ingin memberi dengan seikhlas hati. Makam ini sudah berumur ratusan tahun. Bentuknya pun sangat Unik.
Menurut catatan sejarah, Raja Sidabutar adalah orang pertama yang bermukim di Tomok dari Gunung Pusuk Buhit, yang dikenal oleh masyarakat sebagai daerah asalnya nenek moyang etnis Batak. Raja Sidabutar mulai membangun pemukiman di daerah ini sekitar ratusan tahun yang lalu dan seiring dengan berjalannya waktu pemukiman di daerah Tomok ini pun semakin luas dengan perkembangan generasi-generasinya. Menurut informasi, dahulunya Raja Sidabutar juga merupakan seorang penguasa di daerah Tomok, namun daerah kekuasaannya tidaklah sebesar Raja-Raja di daerah lainnya. Sebab dalam adat Batak, kekuasaan seseorang yang bergelar ‘Raja’ diibaratkan seperti seorang kepala desa ataupun seorang pemuka adat yang cukup terpandang, sehingga Raja Sidabutar tidak mempunyai kekuasaan yang absolut seperti raja-raja pada umumnya.
Batak Museum Tomok
Puas sudah melihat Makam Raja Sidabutar, kini saatnya lanjut mengelilingi Tomok. Tujuan selanjutnya yaitu, Batak Museum Tomok. lokasinya tidak jauh dari makan Raja Sidabutar tadi. Museum batak yang di tomok merupakan salah satu museum batak yang ada di Sumatera Utara. Museum ini berbentuk Rumah Bolon,dimana rumah Bolon adalah Rumah adat suku batak. Di pekarangan museum batak ini,sangatlah bersih dan terawat. terdapat juga kursi-kursi batu yang sudah berumuran ratusan tahun. Sebelum memasuki museum, diwajibkan untuk melepas sandal/sepatu. Ada banyak bentuk peninggalan sejarah batak yang ada di museum Tomok ini.mulai dari tempat tidur, tombak, alat berburu, alat memasak pada jaman Dahulu kala. Untuk masuk kemuseum inipun tidak dipungut biaya tertentu, hanya berupa sumbangan seikhlas hati dari para pengunjung saja.
Pusat Souvenir Tomok
Setelah berkeliling mengunjungi tempat sejarah dan wisata budaya Batak di Tomok Samosir, saatnya untuk membeli beberapa souvenir untuk dibawa pulang. Ada ratusan kios berdiri, begitu juga dengan barang-barang yang dijual, ada baju, Ulos, Patung, gelang dan masih banyak lagi. Harga yang ditawarkan pun beragam, berbeda-beda tiap kios meskipun barangnya sama, intinya pandai-pandai menawar.Desa Tuktuk Siadong
Perjalanan mengelilingi masih belum selesai, dan saat itu masih pukul 09.00, kami pun melanjutkan perjalanan sehari kami di Samosir. Selanjutnya yaitu ke Tuktuk Siadong Sebuah Desa Wisata yang memiliki pemandangan danau Toba yang sangat indah. Desa Tuktuk Siadong berada di kecamatan Simanindo, kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Di Tuktuk banyak penginapan atau Homestay, banyak wisatawan asing menginap disini. Menikmati panorama Danau toba dari sudut yang berbeda dan tentunya sangat indah. Dari desa Tomok ke Tuktuk hanya sekitar 15 menit saja.
Saat di Tuktuk saya pun teringat, bahwa ada teman yang di Medan, rumahnya ada di Tuktuk dan membuka sebuah rumah makan. namanya Melisa, dan kami sama-sama ikut dalam komunitas Telapak Sumut. Penasaran, mulailah berkeliling mencari keberadaan rumahnya. Setelah 5 menit berjalan, saya pun terhenti pada sebuah Rumah Makan Islam Murni. Seperti yang saya ingat di Facebook, ini lah Rumah si Melisa, karena teman lain yang sudah pernah kemari, mengeshare fotonya di facebook. Dengan penasaran saya dan karim pun masuk, ternyata tidak salah, saya pun bertemu langsung dengan si Melisa itu. Kami pun makan siang disini. Bukan Promosi, cuma memberi Rekomendasi, jika ke Tuktuk mampir di Rumah Makan Islam Murni ini, dijamin halal untuk yang beragama muslim. No tipu..tipu,, hahahah.
Sampai disini dulu sedikit cerita perjalanan saya di Desa Wisata Tomok Pulau Samosir Sumatera Utara, masih belum selesai perjalanan satu hari di Samosir. So, tunggu cerita lanjutannya ya..
enak kali ya ngeblog di pinggir danau toba, pengen kesana tapi budget belum sampe2 x_X
BalasHapuspelan" aja... budget bisa disesuaikan dengan cara backpacker.
Hapushhahahaha
Waktu nginep di hotel Silintong Tuk Tuk aku makan di RM Islam Murni jugaaaa... hehehe
BalasHapuswahh, gitu ya kak,, iya itu punya temen ku, ,, :D
Hapusalhmdulilah dikasih makan gratis sat itu.hahhaha
lumayan buat anak backpacker
Disinilah asiknya ngeblog, kita bisa ikut merasakan indahnya dari membaca... hehehe
BalasHapusiya sihhh,,, cuma saat itu kan gk nginep, jadi ya,, menikmati aja dulu perjalannannya..
HapusTrus kapan kira2giliran ku kesana...huhuhuhuhuh
BalasHapusayok,,, susun rencana terus untuk ke samosir. :)
HapusYang pasti untuk memulai usaha di bidang makanan, Sebaiknya Anda menggunakan Kemasan Makanan. Jika Anda membutuhkannya silahkan hubungi saya Irham dari Greenpack.
BalasHapus