Pesona Keindahan Pulau Berhala Sumatera Utara - Travel itu bukan hanya sekedar melancong kemana-mana, bukan sekedar naik Borneo (nama Bus di Medan) lalu berteriak-teriak kegirangan atau menceritakan sesuatu di atasnya, atau juga numpang naik mobil pick up karena kehabisan ongkos mendadak, bukan sekedar makan mie instan ketika berkemah. Gunung, arung jeram, panjat tebing ataupun paralayang adalah hal menyenangkan yang bisa di lakukan, tetapi kali ini saya memilih pantai untuk tempat perjalanan yang kesekian kalinya, menurut saya pantai adalah harta karun pertama alam yang sangat saya sukai setelah gunung, para layang, arung jeram, panjat tebing dan main layang-layang. Tujuannya bukan buat ngukir nama kita sama si doi di pantai terus di foto dengan background jari kaki yang tak seberapa. Pantai itu penuh imajinasi, matahari terbit dan tenggelamnya sanggup mengeluarkan teriakan saya yang sangat menikmati pergerakan mereka. Air, pasir, angin dan suara hembusan-hembusan, mereka adalah mahluk-mahluk aneh yang sangup membuat bulu mata saya menjadi lurus lalu tak sanggup bersentuhan ketika berkedip.
Ketika pagi biasanya masih saya acuhkan dan lebih memilih beradu dengan selimut, tetapi kali ini pagi itu berkuasa dan berteriak seperti raksaksa yang berkuasa menggerogoti mata saya yang masih sangat tak terbiasa bangun pagi-pagi sekali, dengan Mp3 dan list lagu-lagu favorite yang sangat saya sukai saat itu “Island by Afternoontalk” terasa seperti sudah di pinggir pantai ketika sudah mendengarkan lagu tersebut, padahal saya masih di dalam bus menuju Berhala Island beberapa bulan lalu.
Pulau Berhala berada di Selat Malaka, terletak di Kecamatan Tanjung Beringin, kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Pulau terluar NKRI ini memiliki luas sekitar 14,75 Ha. Karena berbatasan dengan negara tetangga, pulau ini pun dijaga oleh para Marinir. mereka lah yang menjadi penghuni di Pulau ini. Pulau Berhala juga merupakan salah satu pulau penangkaran Penyu di Indonesia. Akses untuk bisa sampai ke Pulau berhala ini, dapat melalui pelabuhan di pantai timur Sumatera Utara . Misalnya dari pantai Cermin , Serdang Bedagai dan pelabuhan Tanjung Tirarm, di Kabupaten Batubara. Sekitar 2 atau 3 jam perjalanan dari kota Medan ke Pelabuhan serdang bedagai, butuh waktu 4 sampai 5 jam lagi menyeberang dengan kapal untuk sampai ke pulau tanpa huni tersebut. Tidak ada Penginapan khusus di Pulau Berhala ini, Jika ingin menginap bisa menyewa mess marinir, atau membawa tenda sendiri saja. Untuk makan dan minum kita harus memasak sendiri tentunya. Mereka yang sudah pernah kesana menyebut-nyebut pantai itu bagai syurga di telapak kaki ibu warung sebelah :-). Kalau menurut saya sih pantai itu adalah syurga yang bukan di telapak kaki siapa-siapa. Nah lupakan masalah telapak kaki itu, saat diperjalanan di tengah laut, kira-kira pukul setengah enam sore tepat dimana matahari harus nyebur ke laut pake alat diving, terus ketemu ikan-ikan dan karang-karang di laut, dan itu indah sekali, sampai saya gak sanggup membiarkan matahari itu tenggelam sendirian tanpa saya.
Saya melihat orang-orang di sekitar saya yang sudah melepas pelampung mereka, sedangkan saya seperti manusia tanpa dosa, polos dan tak tau apa-apa, ternyata tinggal saya sendiri yang memakai pelampung orange yang bukan rasa jeruk itu, beberapa orang tersenyum kepada saya dan apalah daya, kemudian saya lemparkan senyuman itu ke pelampung yang mentertawakan saya sejak perjalan hingga saya bisa melihat pulau yang di tuju sekecil biji kacang ijo. “itu pulaunya, wah sudah dekat, paling beberapa menit lagi sampai nih kayaknya” Ujar mereka yang sudah tak sabar ingin mencicipi pasir pantai yang mungkin rasa nasi goreng. Dan bukan beberapa menit atau beberapa detik lagi akan smpai ke pulau itu, tapi BEBERAPA jam kemudian, nah, pinggir pantainya mulai agak gelap, yaaaaa soalnya kita nyampe sana udah senja-senja gelap mati lampu. Tapi untung saya bawa genset, jadi agak terangan dikit.
Tapi paginya saya sangat berhasil berkolaborasi mencari mimpi dengan selimut sehingga gagal melihat matahari terbit dari atas mercusuar. Bayangkan, usus saya hampir berceceran, kuku-kuku jari saya berteriak minta di gendong lalu tangan dan kaki saya berteriak histeris minta di gelindingin ke atas ratusan anak tangga. Kalo mau pipis (buang air kecil) siap-siap ngegosip sama anak tangga, bisa sih kalo dari atas lompat kebawah, nah kalo dari bawah mau keatasnya gimana? Naik angkot? Sebelum kalian ke Pulau ini, silahkan berkompromi dulu dengan anggota tubuh kalian, apakah mereka mau di lempar, pisah dengan anggota tubuh yang lain atau memilih jalannya masing-masing kayak orang baru putus pacaran. Karena sudah ketinggalan matahari terbit, dengan berat hati tapi semangat, saya mengelilingi pulau dengan beberapa ratus anak tangga, ada juga pulau tetangga sebelah yang gak kalah bagusnya, saya lupa nama pulau itu, kalau air lagi ga pasang, kita bisa ke sana jalan kaki doang kayak gini
Ada Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di Pulau berhala ini seperti menikmati indahnya pantai di pulau ini, melihat penyu bertelur serta pelepasan penyu ke Pantai, keliling pulau, snorkling, Diving, Treking dan bisa juga naik ke atas mercusuar untuk melihat pemandangan sekeliling pulau dengan jelas. Tapi sayangnya gak ada bule yang lagi manggang badannya di pulau ini. Karena sangat menikmati pemandangan di pantai itu sampai gak sadar saya luluran pake pasir, terus saya jalan-jalan ngambang di atas air (Pake pelampung).
Suasananya bersih tapi waktu itu ada pembangunan, saya rasa untuk pnginapan para pendatang yang melancong ke pulau ini. Saya mencoba berimajinasi dengan suasana yang bakalan jarang saya temui ini. Saat matahari terbenam, pantai menjadi gelap, kali ini gak ada genset, tapi ada benda, seperti pasir -pasir bercahaya berwarna biru terang, jumlahnya sangat banyak, fenomena ini jarang terjadi, fenomena ini terjadi karena jutaan fitoplankton kecil ( kurang lebih seperti plankton yang kalian lihat di fili kartun Spongebob, hanya saja plankton yang ini bercahaya dan sangat mengaggumkan) yang terdampar oleh pasang –surut, terjadi saat pantai hangat setelah gelap.
Inilah Satu cerita di sudut pantai, pulau Berhala, ketika angin topan menyapa dari tengah lautan, angin sepoy-sepoy mengucapkan selamat tinggal, pasir pantai rela di injak demi kenyamanan telapak kaki menuju kapal untuk pulang dan meninggalkan pulau Berhala.Demikianlah cerita singkat saya Pesona Keindahan Pulau Berhala Sumatera Utara semoga bermanfaat meningkatkan rasa penasaran anda untuk jalan-jalan di Pulau Berhala ini.
Contributor By : Warlina Putri
Twitter : @uttypoetry
Saya melihat orang-orang di sekitar saya yang sudah melepas pelampung mereka, sedangkan saya seperti manusia tanpa dosa, polos dan tak tau apa-apa, ternyata tinggal saya sendiri yang memakai pelampung orange yang bukan rasa jeruk itu, beberapa orang tersenyum kepada saya dan apalah daya, kemudian saya lemparkan senyuman itu ke pelampung yang mentertawakan saya sejak perjalan hingga saya bisa melihat pulau yang di tuju sekecil biji kacang ijo. “itu pulaunya, wah sudah dekat, paling beberapa menit lagi sampai nih kayaknya” Ujar mereka yang sudah tak sabar ingin mencicipi pasir pantai yang mungkin rasa nasi goreng. Dan bukan beberapa menit atau beberapa detik lagi akan smpai ke pulau itu, tapi BEBERAPA jam kemudian, nah, pinggir pantainya mulai agak gelap, yaaaaa soalnya kita nyampe sana udah senja-senja gelap mati lampu. Tapi untung saya bawa genset, jadi agak terangan dikit.
Tapi paginya saya sangat berhasil berkolaborasi mencari mimpi dengan selimut sehingga gagal melihat matahari terbit dari atas mercusuar. Bayangkan, usus saya hampir berceceran, kuku-kuku jari saya berteriak minta di gendong lalu tangan dan kaki saya berteriak histeris minta di gelindingin ke atas ratusan anak tangga. Kalo mau pipis (buang air kecil) siap-siap ngegosip sama anak tangga, bisa sih kalo dari atas lompat kebawah, nah kalo dari bawah mau keatasnya gimana? Naik angkot? Sebelum kalian ke Pulau ini, silahkan berkompromi dulu dengan anggota tubuh kalian, apakah mereka mau di lempar, pisah dengan anggota tubuh yang lain atau memilih jalannya masing-masing kayak orang baru putus pacaran. Karena sudah ketinggalan matahari terbit, dengan berat hati tapi semangat, saya mengelilingi pulau dengan beberapa ratus anak tangga, ada juga pulau tetangga sebelah yang gak kalah bagusnya, saya lupa nama pulau itu, kalau air lagi ga pasang, kita bisa ke sana jalan kaki doang kayak gini
Ada Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di Pulau berhala ini seperti menikmati indahnya pantai di pulau ini, melihat penyu bertelur serta pelepasan penyu ke Pantai, keliling pulau, snorkling, Diving, Treking dan bisa juga naik ke atas mercusuar untuk melihat pemandangan sekeliling pulau dengan jelas. Tapi sayangnya gak ada bule yang lagi manggang badannya di pulau ini. Karena sangat menikmati pemandangan di pantai itu sampai gak sadar saya luluran pake pasir, terus saya jalan-jalan ngambang di atas air (Pake pelampung).
Suasananya bersih tapi waktu itu ada pembangunan, saya rasa untuk pnginapan para pendatang yang melancong ke pulau ini. Saya mencoba berimajinasi dengan suasana yang bakalan jarang saya temui ini. Saat matahari terbenam, pantai menjadi gelap, kali ini gak ada genset, tapi ada benda, seperti pasir -pasir bercahaya berwarna biru terang, jumlahnya sangat banyak, fenomena ini jarang terjadi, fenomena ini terjadi karena jutaan fitoplankton kecil ( kurang lebih seperti plankton yang kalian lihat di fili kartun Spongebob, hanya saja plankton yang ini bercahaya dan sangat mengaggumkan) yang terdampar oleh pasang –surut, terjadi saat pantai hangat setelah gelap.
Inilah Satu cerita di sudut pantai, pulau Berhala, ketika angin topan menyapa dari tengah lautan, angin sepoy-sepoy mengucapkan selamat tinggal, pasir pantai rela di injak demi kenyamanan telapak kaki menuju kapal untuk pulang dan meninggalkan pulau Berhala.Demikianlah cerita singkat saya Pesona Keindahan Pulau Berhala Sumatera Utara semoga bermanfaat meningkatkan rasa penasaran anda untuk jalan-jalan di Pulau Berhala ini.
Contributor By : Warlina Putri
Twitter : @uttypoetry
Keren pulaunya, kayak kepulauan Karimunjawa
BalasHapuswah,, kapan-kapan coba yang di sumaterautara juga dunk.. :)
Hapusada yang tau kenapa di namakan pulau berhala ya?
BalasHapusPulau ini di sebut berhala, karena banyak batu-batu besar yang kerap di sembah para pedatang pada zaman dulu, menurut info yang pernah kemari dan mereka diceritakan sama TNI penjaga pulau tersebut :)
Hapusklu boleh tau berapa biaya yang dibutuhkan untuk kesana dari medan?
BalasHapusterus klu ingin pergi menggunakan jasa travel bagaimana ya?
terimakasih
biasa biaya skitar 400an, kami biasa menggunakan jasa tour n trip organizer.. ada banyak kok di medan. tinggal hubungi mereka
Hapusbisa minta rekomnya ngk untuk jasa tour & trip organizer yang ada dimedan?
Hapusterima kasih
ada beberapa teman sih yang saya kenal, mungkin bisa di cari di Facebook dengan nama seperti Exovac, Kemanaaja.com, bahkan tour dan travel di medan banyak yang bagus kok..
HapusKeren bangettttt
BalasHapusKeren.. .
BalasHapusKirain gak ada pulau yg suci lagi di Sumut...
Bagi info penyeberangan kapalnya dong
info penyeberangan, langsung ke dermaga nya mbak,,
Hapus