Wisata Alam Batu Rongring Langkat Sumatera Utara - Sudah beberapa minggu tidak jalan-jalan jauh untuk menikmati suasana alam, beruntung kemarin ada hari libur sabtu dan minggu tepatnya tanggal 21&22 Maret 2015. Kalau sudah libur begini rasanya selalu ingin jalan-jalan jauh khususnya ke Alam. Akhirnya saya putuskan untuk mengunjungi Objek Wisata Alam Batu Rongring berdasarkan ajakan teman dari Sahabat Nusantara. Wisata Alam Batu Rongring sendiri masih berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Sehingga objek wisata alam yang ada disini masih terasa alami dan keasriannya.
Sabtu, 21 Maret 2015 siang itu tengah hujan deras, namun hujannya tidak merata, buktinya dirumah teman yang sama-sama masih daerah Medan bahkan tidak terlalu jauh jaraknya dari rumah saya tidaklah hujan. Alhamdulilah hujan tidak berlangsung lama, sehingga bisa langsung bergerak menjemput teman yaitu EKo, dan pergi bareng bang Ramli juga, untuk beradventure ke Batu Rongring. Titik Kumpul yaitu di Basecamp Sahabat Nusantara yang mengadakan trip ini. terletak di jalan Amal Luhur belakang rumah sakit Sari Mutiara Medan. Yah, saya sedikit telat dari jam yang telah ditentukan, Yahh maklumlah kan tadi sempat hujan. hahahha. Tanpa berlama-lama lagi sekitar pukul empat sore, kami pun bergegas untuk menuju objek Wisata Alam Batu Rongring dan seperti biasa kami menggunakan Sepeda motor.
Batu Rongring terletak di Dusun penampean Desa Sungai Musam, kecamatan Batang Serangan, kabupaten Langkat. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 3 jam dari Kota Medan. Kami mengambil rute dari Medan - Binjai- Stabat - Sawit Seberang - Batu Rongring. Sampai di daerah sawit seberang, perjalanan mulai terasa melelahkan dikarenakan banyak jalan yang rusak berlubang, penuh debu, dan perjalanan sempat terhenti karena ada ban sepeda motor teman yang Bocor. Waktu terus berlanjut, malam pun hampir tiba, namun kami belum sampai juga ditujuan.
Sekitar jam 7 malam, kami sudah memasuki wilayah Desa Sungai Musam, dimana merupakan letaknya objek wisata alam batu rongring itu sendiri. perjalanan masih berlanjut ditengah gelapnya malam, jalanan yang tidak lagi beraspal, karena sudah memasuki perkebunan sawit. Perlahan tapi pasti menelusuri jalan tanah dan berbatu serta sedikit licin dikarenakan habis hujan di daerah ini. Akhirnya sampai juga di objek wisata batu rongring ini sekitar jam delapan malam. Awalnya ingin mendirikan tenda di pinggiran sungai, namun karena cuaca terlihat kurang bersahabat, kami memilih untuk tidak mendirikan tenda dan beristirahat di Posko ranger/guide saja.
Udara yang dingin tidak menyurutkan saya, eko dan bang ramli untuk turun sejenak untuk sekedar mencuci muka di pinggir sungai. Gelap Gulita tidak dapat melihat secara jelas keadaan disekitar sungai seperti apa, karena kami hanya mengandalkan headlamp dan lampu senter yang ada di handphone. Setelah makan malam bersiap untuk beristirahat di tengah dingginnya udara malam, yang pasti sudah begitu tidak bisa tidur nyenyak. Berulang kali terbangun di tengah malam, kalau sudah begini berharap saja untuk secepatnya pagi itu tiba.
Pagi yang dinanti pun tiba, minggu 22 Maret 2015, kami siap untuk berpetualang di Wisata Alam batu Rongring ini. Seusai sarapan tepatnya pukul 08.30 kami siap mengeksplor objek wisata yang ada disini. Tidak sendiri, kami dipandu oleh guide/ranger lokal. Sebenarnya ada banyak objek wisata yang ada di Batu Rongring ini. Diantara bisa mendaki ke puncak bukit Behem, Menelusuri Goa Angklung, Goa Vertikal, Air terjun kapas dan tubing di sungai. Namun, karena waktu jua yang membatasi, kami hanya menelusuri Goa Angklung, Goa Vertikal dan Tubing.
Petualangan pun dimulaiiii,,, diawali dengan menelusuri hutan untuk sampai di Goa Angklung. berjalan kaki setapak demi setapak. Ada banyak Goa yang dilalui saat menelusuri hutan, namun yang lebih eksotik adalah goa Angklung ini. Sesaat terhenti di tengah hutan, melihat air yang mengalir dari dinding-dinding batu secara alami, dan bisa kita nikmati langsung air ini, jernih dan segar kok. hingga sekitar 1 jam lebih berjalan sampailah kami di Mulut Goa Angklung ini. hmmm,, sudah tidak sabar nih untuk masuk dan menjelajah di dalam Goa ini.
Goa Angklung atau biasa juga disebut goa Gong, disebut demikian karena saat didalam ada batu-batu atau dinding goa yang apabila dipukul menimbulkan bunyi seperti suara angklung gitu. Ok, setelah istirahat sejenak di Mulut Goa, akhirnya kamipun masuk kedalamnya, Goanya memang begitu gelap dan dialiri oleh air sungai, Goa angklung juga lumayan luas untuk dimasuki. Selain melihat keindahan Stalaktit dan stalakmitnya, kita juga bisa melihat sarang burung Sriti yang ada didalm Goa ini.
Dan yang paling eksotis sebenarnya terdapat Air Terjun didalam Goa Angklung ini. Namun sayang, tidak bisa foto seecara jelas air terjunnya karena terlalu gelap, dan flash dari kamera juga tidak cukup untuk mengabadikannya. Dan yang cukup disayangkan juga yaitu banyak penambang liar yang dengan seenaknya mencoba mencoba menghancurkan batu yang ada didalam Goa, untuk dibuat menjadi batu Cincin yang sedang Boomingg saat ini. Padahal ini sangat merusak keindahan alam dari goa ini, dan sangat berdampak negatif jika tidak ada pencegahan. Semoga saja, para ranger atau pengelola wisata alam batu rongring ini bisa memantau selalu dan melarang penambang liar tersebut.
Setelah puas di Goa Angklung ini, kami melanjutkan perjalanan kembali menelusuri hutan untuk menuju Goa Vertikal. Goa ini juga luas, lebih terang dan tidak pake menunduk. Dan kelelawar lebih banyak disini. ada ribuan kelelawar didalamnya. Jika memiliki alat yang lengkap, kita bisa masuk kedalam goa ini dari atas, yang biasa disebut rapling. Tidak lama berada di Goa ini, kami lanjutkan kembali untuk ke Sungai, melakukan kegiatan selanjutnya yaitu Tubing.
Tubing bisa dikatakan sebagai mini rafting/arungjeram, karena menggunakan ban dalam yang besar dan diikat hingga beberapa ban menyatu. Sebelum bermain di sungai, kami makan siang dulu sambil istirahat. Sungai musam ini sangatlah jernih.Saat itu air tidaklah terlalu deras, karena habis musim kemarau, sehingga tidak memungkinkan untuk tubing beramai-ramai, sehingga diputuskan untuk mengarungi sungai dengan menaiki ban sendiri-sendiri saja, jadi kurang seru sih sebenarnya, tapi mau gimana lagi, dari pada tidak sama sekali, hahhahaha.
Dengan mengarungi sungai dengan ban ini, hanya 10 menit saja untuk kembali sampai di Pos dimana kami bermalam tadinya. Hmm, menyenangkan petualangan kali ini, bisa menelusuri hutan kembali, serta bermain di sungai, hal yang lama tidak dilakukan sebulan ini, :D Objek Wisata Batu Rongring ini masih tetangga dengan dengan wisata Tangkahan, karena aliran sungainya juga sama. jaraknya mungkin hanya terpaut 2 jam-an saja. dari batu Rongring ke Tangkahan. Objek wisata Langkat masih mempunyai sejuta keindahan yang sangat banyak untuk dapat dieksplor. Setelah istirahat, berganti baju, kami pun bergegas untuk pulang kembali ke Medan. Sekitar jam 4 Sore kami pun bergerak pulang.
Objek Wisata Batu Rongring menjadi pilihan wisata alam yang menyenangkan karena masih terjaga keasriannya, semoga saja keindahan alamnya tetap dan terus terjaga agar semua orang bisa menikmatinya bersama-sama tanpa ada yang merusaknya. Demikianlah perjalanan kali ini ke Wisata Alam Batu Rongring Langkat Sumatera Utara, semoga cerita dan informasinya bermanfaat buat kalian yang ingin berwisata kesini. ^_^
Petualangan pun dimulaiiii,,, diawali dengan menelusuri hutan untuk sampai di Goa Angklung. berjalan kaki setapak demi setapak. Ada banyak Goa yang dilalui saat menelusuri hutan, namun yang lebih eksotik adalah goa Angklung ini. Sesaat terhenti di tengah hutan, melihat air yang mengalir dari dinding-dinding batu secara alami, dan bisa kita nikmati langsung air ini, jernih dan segar kok. hingga sekitar 1 jam lebih berjalan sampailah kami di Mulut Goa Angklung ini. hmmm,, sudah tidak sabar nih untuk masuk dan menjelajah di dalam Goa ini.
Goa Angklung atau biasa juga disebut goa Gong, disebut demikian karena saat didalam ada batu-batu atau dinding goa yang apabila dipukul menimbulkan bunyi seperti suara angklung gitu. Ok, setelah istirahat sejenak di Mulut Goa, akhirnya kamipun masuk kedalamnya, Goanya memang begitu gelap dan dialiri oleh air sungai, Goa angklung juga lumayan luas untuk dimasuki. Selain melihat keindahan Stalaktit dan stalakmitnya, kita juga bisa melihat sarang burung Sriti yang ada didalm Goa ini.
Dan yang paling eksotis sebenarnya terdapat Air Terjun didalam Goa Angklung ini. Namun sayang, tidak bisa foto seecara jelas air terjunnya karena terlalu gelap, dan flash dari kamera juga tidak cukup untuk mengabadikannya. Dan yang cukup disayangkan juga yaitu banyak penambang liar yang dengan seenaknya mencoba mencoba menghancurkan batu yang ada didalam Goa, untuk dibuat menjadi batu Cincin yang sedang Boomingg saat ini. Padahal ini sangat merusak keindahan alam dari goa ini, dan sangat berdampak negatif jika tidak ada pencegahan. Semoga saja, para ranger atau pengelola wisata alam batu rongring ini bisa memantau selalu dan melarang penambang liar tersebut.
Setelah puas di Goa Angklung ini, kami melanjutkan perjalanan kembali menelusuri hutan untuk menuju Goa Vertikal. Goa ini juga luas, lebih terang dan tidak pake menunduk. Dan kelelawar lebih banyak disini. ada ribuan kelelawar didalamnya. Jika memiliki alat yang lengkap, kita bisa masuk kedalam goa ini dari atas, yang biasa disebut rapling. Tidak lama berada di Goa ini, kami lanjutkan kembali untuk ke Sungai, melakukan kegiatan selanjutnya yaitu Tubing.
Tubing bisa dikatakan sebagai mini rafting/arungjeram, karena menggunakan ban dalam yang besar dan diikat hingga beberapa ban menyatu. Sebelum bermain di sungai, kami makan siang dulu sambil istirahat. Sungai musam ini sangatlah jernih.Saat itu air tidaklah terlalu deras, karena habis musim kemarau, sehingga tidak memungkinkan untuk tubing beramai-ramai, sehingga diputuskan untuk mengarungi sungai dengan menaiki ban sendiri-sendiri saja, jadi kurang seru sih sebenarnya, tapi mau gimana lagi, dari pada tidak sama sekali, hahhahaha.
Dengan mengarungi sungai dengan ban ini, hanya 10 menit saja untuk kembali sampai di Pos dimana kami bermalam tadinya. Hmm, menyenangkan petualangan kali ini, bisa menelusuri hutan kembali, serta bermain di sungai, hal yang lama tidak dilakukan sebulan ini, :D Objek Wisata Batu Rongring ini masih tetangga dengan dengan wisata Tangkahan, karena aliran sungainya juga sama. jaraknya mungkin hanya terpaut 2 jam-an saja. dari batu Rongring ke Tangkahan. Objek wisata Langkat masih mempunyai sejuta keindahan yang sangat banyak untuk dapat dieksplor. Setelah istirahat, berganti baju, kami pun bergegas untuk pulang kembali ke Medan. Sekitar jam 4 Sore kami pun bergerak pulang.
Objek Wisata Batu Rongring menjadi pilihan wisata alam yang menyenangkan karena masih terjaga keasriannya, semoga saja keindahan alamnya tetap dan terus terjaga agar semua orang bisa menikmatinya bersama-sama tanpa ada yang merusaknya. Demikianlah perjalanan kali ini ke Wisata Alam Batu Rongring Langkat Sumatera Utara, semoga cerita dan informasinya bermanfaat buat kalian yang ingin berwisata kesini. ^_^
wah, keren. masih orisinil banget alamnya.
BalasHapusdi goa nya masih banyak kelelawar gitu ya bro?
iya bang,,,, banyak ribuan kelelawar di dalam Goa vertikalnya,,
Hapusdenger2 tempatnya seram bang, dan udh lama ga ada yg rafting ke sana..dan udh ga ter urus, warga setempat jg ga menyarankan ke sana...maaf ni bang, di situ kampungnya mahluk bunian kata orang sih yg aku denger
BalasHapusmasalah itu sih saya gk tahu mbak,, yang pasti, kalau kita bisa bersikap baik di Alam, ataupun di mana pun, mudah-mudahan tidak ada yang terjadi,,,, Rafting memang gk ada, paling yang ada hanya tubing mbak,, :)
Hapuskapan kesana lagi bg? boleh ikut nggak?
BalasHapusbelum tahu kapan kesana lagi bang,, heheehhe
Hapusbagi Peta nya lah min.. :)
BalasHapuswahh,,petanya gak ada nih,, cuma ingat nama tempatnya aja,, hehhehe
Hapus