Dinginnya Petualangan ke Air Terjun Mbulayan Tanah Karo - Untuk kesekian kalinya Aku bersama komunitas KEMA (Keliling Medan Adventure) Masih bermain di Air Terjun, Minggu 04 Oktober 2015 Kami Bergerak dari Medan Dengan Rute Kota Berastagi - Kabanjahe – Tiga Binanga – Simp. Perbesi (belok Kanan) – Desa Gunung Meriah. Kurang lebih sekitar 170 KM dr Kota Medan. Kali ini yang Kami tuju adalah Air Terjun Mbulayan yg Terletak di Desa Gunung Meriah Tanah Karo. Berdasarkan Info yang di dapat dari seorang teman, sebut saja namanya Bob Kompema, yang sudah tahu seluk beluk desa gunung meriah, dan dia dgn senang hati turut serta dalam Trip bareng KEMA.
Sebelum melakukan perjalanan ke Air terjun Mbulayan, Kami pun ngumpul di satu Titik yg biasa disebut Tikum I, lokasinya di SBPU lewat gapura simp. Tuntungan. Setelah pada ngumpul., sekitar jam 8.00Wib, kami pun bergerak menuju Titi kumpul II yaitu di Kota Berastagi sekalian nunggu teman-teman di belakang yang masih ketinggalan. Setelah pada ngumpul, sekitar pkl. 10.00 wib, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Desa Gunung Meriah. Sepanjang perjalanan kami pun di suguhi pemandangan yang sangat indah, dari Gunung Sinabung sampai perbukitan yang tidak ada habisnya menemani perjalanan kami menuju ke Air Terjun Mbulayan. Jalanan yg cukup lenggang membuat kami terus berpacu agar cepat sampai di lokasi yg kami tuju.
Sekitar jam 12.00 wib, kami pun sampai di Desa Gunung Meriah. Sesampainya di desa kami pun di sambut oleh para warga dengan ramahnya, salut buat warga Gunung Meriah, Ramah-ramah and Respect men...!! dengan kedatangan kami ini, sampai ada yang bilang kami mau syuting buat film, :D Gokil… !! haahah,,, Sebelum melanjutkan perjalanan ke air terjun Mbulayan, kami pun membeli bekal buat asupan makan kami di sana. Setelah siap, kami pun melanjutkan perjalanan ke hutan dgn mengendari sepeda motor. Saran dari saya sih bagi yang ingin ke sana, mending motornya di titip di desa aja, berhubung jalan yang cukup curam. Dengan track yang cukup menantang kami pun bersusah payah melewati jalur hutan yg hanya setaapak sekitar 1 meter-an aja. Berhubung sebagian motor teman sudah tidak sanggup lagi, kami pun memutuskan untuk memarkirkan sepeda motor kami di tepi jalan hutan,.
Perjalanan pun kami lanjutkan dengan treking menyusuri hutan yang sudah disulap warga menjadi perkebunan Kemiri, Track yang disuguhkan cukup menantang, karena jalur yang licin dan jalan yg kecil membuat kita harus miring ke kanan tebing karena kiri jalan sudah jurang, untuk itu harus extra hati-hati. Perjalanan menyusuri hutan juga berlanjut dengan menyusuri sungai. Selama perjalanan kita banyak disuguhkan air terjun yang kecil-kecil, sebab struktur sungainya bertingkat membentuk air terjun,
Sekitar 1 jam kami pun sampai di Air Terjun Mbulayan. Untuk sampai di Air Terjun mbulayan, setelah bersusah payah menyeberangi sungai, yang bebatuannya sangatlah licin. Sungguh indah ciptaan sang Maha Kuasa, dibalik rimbunan Hutan Heterogen tersembunyi air terjun yang begitu Indah. Rasa puas pun kami dapat setelah sampai di Air Terjun Mbulayan. Hawa dingin pun menghampiri karena biasan dari air terjun,
Btw… kami pun memasak bekal yg kami beli tadi. Untuk makan siang. Sebelum makan siang siap, seperti biasa… Poto-poto :D moment yg tak bisa di lewatkan, lucu-lucu men,, Begundal KEMA tingkah nya, Setelah Selesai,.. Seperti biasa Makanan pun kami gelar dan beramai-ramai melakukan aktivitas isi lambung yang sudah terasa sangat lapar alias keroncongan.
Setelah cukup puas menikmati alam di sekitar Air Terjun Mbulayan, sekitar Pukul 15.30 Wib, kami pun bergerak dari lokasi air terjun menuju ke Pos (Rumah warga tempat kami menitipkan Helm). Nah… Petualangan dengan motor-nya pun di mulai. Untuk mencapai pos kami pun berjibaku melewati track yg cukup terjal, disini kami harus mengantri karena motor harus di dorong dengan bantuan teman-teman. Cukup melelahkan memang, tapi ini lah yang menghadirkan sebuah cerita yang layak untuk dikenang nantinya.
Sesampainya di POS kami pun berbincang-bincang dgn warga, “Terima kasih sudah datang di desa Kami, kata beberapa warga” mereka minta masukan bagaimana caranya supaya AT. Mbulayan bisa ramai Pengunjungnya. Saya cuma bisa bilang, agar di Simpang Perbesi menuju Desa di pasang Plang Air Terjun sebagai aetunjuk arah. Sangat potensial untuk di kembangkan pariwisata di desa Gunung Meriah, selain Air Terjun dan sungai yang masih banyak Ikan Jurung nya, Pemandangan dari perbukitan pun tak kalah indahnya. Pukul 17.00 Wib, kami pun berpamitan untuk pulang, berhubung cuaca sudah mulai mendung. Petualangan pun dimulai lagi, tak berapa lama kami memacu spd. Motor hujan pun turun dengan derasnya.. wihhhh… dingin men..!!
Begitu derasnya hujan saat itu, pakai mantel pun serasa percuma karena akhirnya tembus dan basah juga. Derasnya hujan, membuat kami harus berteduh di warung yang dijumpai kala itu, setelah cukup reda kami pun melanjutkan perjalanan. Namun lagi-lagi kami pun guyur hujan.. brrrrr… ditambah jalanan yang sepi dan gelap tanpa penerangan jalan yang cukup. Ini menjadi sebuah perjalanan yang melelahkan dan menyenangkan, kami tetap terus memacu motor meskipun hujan kian menemani kami pulang hingga sampai rumah. Wahhh….. Pulang yg membekukan. :D
Sesampainya di POS kami pun berbincang-bincang dgn warga, “Terima kasih sudah datang di desa Kami, kata beberapa warga” mereka minta masukan bagaimana caranya supaya AT. Mbulayan bisa ramai Pengunjungnya. Saya cuma bisa bilang, agar di Simpang Perbesi menuju Desa di pasang Plang Air Terjun sebagai aetunjuk arah. Sangat potensial untuk di kembangkan pariwisata di desa Gunung Meriah, selain Air Terjun dan sungai yang masih banyak Ikan Jurung nya, Pemandangan dari perbukitan pun tak kalah indahnya. Pukul 17.00 Wib, kami pun berpamitan untuk pulang, berhubung cuaca sudah mulai mendung. Petualangan pun dimulai lagi, tak berapa lama kami memacu spd. Motor hujan pun turun dengan derasnya.. wihhhh… dingin men..!!
Begitu derasnya hujan saat itu, pakai mantel pun serasa percuma karena akhirnya tembus dan basah juga. Derasnya hujan, membuat kami harus berteduh di warung yang dijumpai kala itu, setelah cukup reda kami pun melanjutkan perjalanan. Namun lagi-lagi kami pun guyur hujan.. brrrrr… ditambah jalanan yang sepi dan gelap tanpa penerangan jalan yang cukup. Ini menjadi sebuah perjalanan yang melelahkan dan menyenangkan, kami tetap terus memacu motor meskipun hujan kian menemani kami pulang hingga sampai rumah. Wahhh….. Pulang yg membekukan. :D
Demikianlah cerita Singkat Dinginnya Petualangan ke Air Terjun Mbulayan Tanah Karo. *Jangan Tanya Tujuan, Nikmati Petualangannya & Rasakan Kebersamaannya*
Contributor : Weli KEMA
wuiihhh kece perjuangan dan aer terjunnya mantap euy.....
BalasHapusiya mantappp nihh,,,:)
HapusMantab x bang Aer Terjun nya. :)
BalasHapusiya bang,, air terjun mbulayan emang keren,,,
HapusTerimakasih telah berkunjung ke desa kami
BalasHapus