Masjid Raya Baiturrahman Aceh, Aku Akan Kembali - Ada beberapa tempat yang saya kunjungi saat liburan ke Aceh- Sabang, bisa diliat pada cerita sebelumnya yaitu Sepenggal Cerita Perjalanan ke Aceh dan Sabang. Saat ke Banda Aceh semua orang pasti tidak akan melewatkan untuk singgah dan melihat megahnya Masjid Raya Baiturrahman ini. Begitu juga dengan saya ketika berwisata ke Aceh beberapa bulan lalu. Meskipun tidak bisa berlama-lama tapi rasanya sudah cukup bahagia saat tiba disini. Masjid Raya Banda Aceh ini merupakan bagian dari saksi bisu luar biasanya bencana Tsunami pada tahun 2004 silam.
Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M. Bangunan indah dan megah yang mirip dengan Taj Mahal di India ini terletak tepat di jantung Kota Banda Aceh dan menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh Darussalam.
Sewaktu Kerajaan Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada agresi tentara Belanda kedua pada Bulan Shafar 1290 Hijriah/10 April 1873 Masehi, Masjid Raya Baiturrahman dibakar. Kemudian, pada tahun 1877 Belanda membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman untuk menarik perhatian serta meredam kemarahan Bangsa Aceh.
Pada saat itu Kesultanan Aceh masih berada di bawah pemerintahan Sultan Muhammad Daud Syah Johan Berdaulat yang merupakan Sultan Aceh yang terakhir.
Sebagai tempat bersejarah yang memiliki nilai seni tinggi, Masjid Raya Baiturrahman menjadi objek wisata religi yang mampu membuat setiap wisatawan yang datang berdecak kagum akan sejarah dan keindahan arsitekturnya, dimana Masjid Raya Baiturrahman termasuk salah satu Masjid terindah di Indonesia yang memiliki arsitektur yang memukau, ukiran yang menarik, halaman yang luas dengan kolam pancuran air bergaya Kesultanan Turki Utsmani dan akan sangat terasa sejuk apabila berada di dalam Masjid ini. (Sejarah lengkapnya bisa liat di wikipedia)
Pada saat ke Masjid Raya Baiturrahman pada tanggal 22 Agustus 2015 sebelum saya menyeberang ke Pulau Weh, Sabang, masjid sedang direnovasi kembali pada bagian luar Masjid, yaitu disekitar kolam. Karena renovasi ini, membuat saya menjadi kurang menikmati keseluruhan arsitektur masjid ini. Pada bagian luar yang direnovasi akan dibuat menjadi lebih mewah seperti masjid di Masjidil Haram.
Setelah kembali dari Sabang, yaitu pada senin, 24 Agustus 2015, saya kembali singgah ke Masjid Raya Baiturrahman ini, untuk solat ashar sejenak, setelah usai solat saya melihat sekeliling dalam masjid, menikmati setiap arsitektur dalam masjid, sungguh megah menurut saya. Selain itu saya juga melihat berbagai kegiatan pada sore hari di Masjid tersebut diantaranya ada banyak anak-anak yang mengaji bersama-sama. Pemandangan ini mengingatkan masa kecil dulu. heheheh....
Semoga saja lain waktu saya akan kembali disini lagi disaat renovasi Masjid Raya ini telah selesai, dan menyaksikan kembali betapa megahnya Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh ini. Inilah sedikit cerita saya. "Masjid Raya Baiturrahman Aceh, Aku Akan Kembali"...^_^..
Posting Komentar untuk "Masjid Raya Baiturrahman Aceh, Aku Akan Kembali"
# Silahkan Anda Berkomentar dengan Baik dan Sopan
# Pesan dilarang Mengandung SARA dan Spam
# Terima Kasih Telah berkunjung di MedanWisata.Com