Pesona Danau Toba dari Silalahi - Ada waktu dimana rasa rindu suasana camping itu datang, menikmati sunyi malam disuatu tempat yang jauh dari riuh perkotaan. Ini yang kurasa, setelah beberapa bulan tidak merasakan yang namanya camping lagi. Akhirnya pada liburan akhir tahun 2015, aku bersama sahabat pergi ke suatu desa di pinggiran danau toba untuk sekedar melepas rasa penat. Desa Silalahi, menjadi tujuan kala itu. Saya berserta sahabat yaitu Eko, Ramli dan Barik, kami pun Bergerak dari medan tanggal 24 Desember 2015, sekitar jam 12 siang, dengan mengendarai sepeda motor dan berboncengan. Meskipun hari libur, jalanan tidaklah ramai maupun macet. Udara dingin dan sejuk pegunungan sibolangit, suasana yang sudah lama tidak dirasakan, karena sudah beberapa bulan tidak melintas kearah Berastagi.
Setelah melewati penatapan, udara semakin dingin, karena kabut cukup tebal dan langitpun mendung. Sampai di simpang tugu jeruk, sebelum kota Berastagi, hujan pun turun, sehingga kami sejenak istirahat untuk berteduh hingga hujan reda. Setengah jam berteduh di sebuah warung di dekat Pagoda Lumbini, hujan pun berhenti dan kami pun bergegas melanjutkan perjalanan. Sepanjang perjalanan juga dihiasi gerimis, namun kami tetap saja melaju agar tidak sampai kemalaman.
Sekitar jam 5 sore, kami sudah berada di desa tongging, dari sini saya bisa menikmati perbukitan hijau dan Danau toba, selain itu juga melihat air terjun Sipiso-piso dari kejauhan. Pemandangan yang luar biasa dan sulit untuk dilupakan. Terakhir kali ke tongging sekitar tahun 2012, dan akhirnya bisa kembali lagi untuk menikmati ciptaan Tuhan yang maha Kaya. Siapapun yang kesini akan merasa takjub dan tak pernah bosan untuk kembali. Perjalanan terus berlanjut sambil menikmati panorama danau toba yang nan indah.
Sekitar jam 6 sore, tibalah kami didesa silalahi. Singgah sebentar di sebuah warung kecil untuk sekedar isitirahat setelah perjalanan jauh. Di warung tersebut kami ngobrol-ngobrol dengan penduduk sekitar sekaligus meminta ijin untuk mendirikan tenda diseberang warung kecil ini. Ada sebuah bukit kecil dimana, sangat bagus untuk mendirikan tenda disana, sebab pemandangannya langsung mengarah ke danau toba.
Sekitar jam 6 sore, tibalah kami didesa silalahi. Singgah sebentar di sebuah warung kecil untuk sekedar isitirahat setelah perjalanan jauh. Di warung tersebut kami ngobrol-ngobrol dengan penduduk sekitar sekaligus meminta ijin untuk mendirikan tenda diseberang warung kecil ini. Ada sebuah bukit kecil dimana, sangat bagus untuk mendirikan tenda disana, sebab pemandangannya langsung mengarah ke danau toba.
Sebelum gelap tiba, kamipun bergegas mendirikan tenda dan siap untuk bermalam disini. Selesai mendirikan tenda gelap pun menghampiri dan kami mulai memasak sesuatu untuk makan malam. Merebus air untuk membuat kopi guna menghangatkan tubuh malam itu dan memasak mie instan untuk penganjal perut.. Tak lama berselang, hujan pun turun, meskipun tidak deras, namun hujan terus menemani malam itu hingga pagi tiba.
Pagi yang Cerah, mentari bersinar dengan hangat,, namun pagi itu, tubuh terasa ada yang aneh, sebab dari bangun tidur badan terasa gatal-gatal, tidak tahu apa penyebabnya. Tidak tahan dengan gatal, akhirnya tangan ini berkuasa untuk menggaruk, efek buruknya gatal semakin parah dan muncul bentol-bentol besar-besar. Duhh,,,keadaan ini membuat pagi tidak bersemangat dan segera ingin pulang jadinya.
Dengan menahan gatal, saya tetap memakai jaket dan sejenak untuk berfoto disekitar tenda, karena gak mau kehilangan moment yang indah dan menarik hanya karena gatal-gatal. Dari tempat kami camping, terlihat jelas Bukit Sipiso-piso yang pagi itu puncaknya diselimuti kabut. Akhirnya setelah sarapan, kami pun membereskan tenda dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Bukan perjalanan untuk pulang, melainkan ke Tugu dan Makam Raja Silahi Sabungan yang tidak jauh dari tempat kami bermalam.
Wisatawan bisa berbicara langsung dengan pengelola disini untuk mengetahui sejarah lengkap mengenai Raja Silahi Sabungan pada jaman dahulu. Selain itu disekitar sini, kita bisa bermain di pinggiran danau toba atau yang biasa disebut pantai Silalahi. Nah, disitu kita bisa mandi-mandi maupun bermain banana boat.
Kami Tidak berlama-lama di Tugu Silalahi dan Rumah Bolon ini, karena harus melanjutkan perjalanan pulang ke Medan, yang bisa memakan waktu hingga 4 jam. Namun, sebelum pulang kami singgah sejenak melihat Air Terjun Sipiso-piso dan makan siang disana. Saat sampai di lokasi objek Wisata Sipiso-piso, pengunjung disana lumayan ramai, karena bertepatan hari Libur. Kami hanya melihat air Terjun sipiso-piso dari atas saja, tidak turun hingga ke dasar air terjun, karena sudah tahu bakalan memakan waktu lama sekaligus capek yang begitu sangat saat naik nantinya. Hahha
Sekitar pukul 1 siang kami pun bergegas dari sipiso-piso untuk pulang ke Medan dan mengakhiri perjalan kami selama dua hari ini. Demikianlah Cerita singkat tentang Pesona Danau Toba dari Silalahi, sebuah perjalanan untuk melepas rindu akan suasana dingin, sepi dan tenang. Semoga bermanfaat ^_^..
jadi bentol2nya kenapa ternyata?
BalasHapusgak tahu mbak,, mungkin digigit serangga..:)
Hapus