Jejak Langkah Menuju Air Terjun Tongkat - Setapak demi setapak, menelusuri hutan dan ladang milik warga sekitar, letih lemas semua bercampur jadi satu. Sebuah gambaran perjalanan seru bersama teman-teman saat mengunjungi Air Terjun yang ada di Desa Rumah Galuh, kabupaten langkat. Memulai perjalanan sekitar jam 1 siang ditemani 2 orang ranger/guide, dengan semangat melangkahkan kaki untuk segera tiba di Air Terjun tersebut. 1,5 jam begitulah yang aku dengar jarak untuk sampai ke Air terjun dari Pos registrasi.
Trek yang cukup curam namun aman, membuat kaki terus berjalan, menuruni bukit dan kembali menanjak membuat diri ini mulai kehabisan tenaga. Maklum, sudah lama tidak melakukan perjalanan seperti ini. Tak ingin berhenti dan mengakhiri hari dengan sia-sia, kami pun terus berjalan perlahan namun pasti, sesekali berhenti dimana saja buat duduk, dan ditengah kebun ada warung penjual makanan dan minuman milik warga sehingga kami pun bisa membeli minum pelepas dahaga dan lelah. Suasana yang asik menurut saya, jalan rame-rame, capeknya pun rame-rame. Hahahha
Trek yang cukup curam namun aman, membuat kaki terus berjalan, menuruni bukit dan kembali menanjak membuat diri ini mulai kehabisan tenaga. Maklum, sudah lama tidak melakukan perjalanan seperti ini. Tak ingin berhenti dan mengakhiri hari dengan sia-sia, kami pun terus berjalan perlahan namun pasti, sesekali berhenti dimana saja buat duduk, dan ditengah kebun ada warung penjual makanan dan minuman milik warga sehingga kami pun bisa membeli minum pelepas dahaga dan lelah. Suasana yang asik menurut saya, jalan rame-rame, capeknya pun rame-rame. Hahahha
Ditengah perjalanan, ada yang menyita perhatian, yaitu ada seorang warga yang sedang memasak sesuatu, ternyata bapak itu sedang membuat Gula Merah. Proses buatnya hampir sama kayak membuat dodol, dimana adonan cair diatas kuali terus diaduk-dauk hingga mengental. Kemudian dituang dalam cetakan lalu dibiarkan hingga dingin dan keras layaknya Gula Merah yang dijual di pasar.
Tidak bisa berlama-lama melihat proses pembuatan gula merah tersebut, kami pun kembali menelusuri hutan untuk segera tiba di air terjun. Langkah semakin lambat karena kaki semakin pegal dan capek. Sampai akhirnya diujung jalan dimana tinggal sedikit lagi sampai di Air Terjun yang akan dituju. Langkah terakhir untuk sampai ke Air terjun yaitu dengan menuruni anak tangga seadanya yang dibuat warga sekitar dan memiliki kemiringan 90 derajat dan tinggi sekitar 30 meter.
Satu persatu dan perlahan akhirnya kami semua sampai di Air terjun Tongkat. Yaa itulah nama air terjunnya. Diberi nama demikian karena ditengah air terjun tersebut terdapat sebatang pohon yang secara tidak sengaja berdiri tegak di air terjun tersebut. Makanya diberi nama air terjun tongkat.
Tak ingin berlama-lama, kami langsung nyebur ke air dan menikmati keindahan alam ini. Air terjun tongkat ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter serta Airnya begitu dingin dan Air terjunnya begitu deras,, segar banget deh main air disini.. Rasanya ingin berlama-lama disini, tapi tidak mungkin karena kami akan melanjutkan petualangan ke Kolam Abadi dan Air terjun Teroh-teroh.
Air Terjun Tongkat menarik untuk dikunjungi, namun masih ada wisatawan yang tidak menjaga kelestarian dan kebersihan tempat ini, karena terlihat banyak tertinggal sampah-sampah disekitaran Air terjun tongkat ini. Semoga saja kedepannya tempat ini bisa tetap terjaga. Demikianlah cerita singkat tentang Air Terjun Tongkat Semoga bermanfaat..
Posting Komentar untuk "Jejak Langkah Menuju Air Terjun Tongkat"
# Silahkan Anda Berkomentar dengan Baik dan Sopan
# Pesan dilarang Mengandung SARA dan Spam
# Terima Kasih Telah berkunjung di MedanWisata.Com