Bersiap-siap dan segera meninggalkan mess 6 untuk sarapan di Wisma Indarung. Yap ini adalah hari kedua kegiatan yang bertajuk Wisata Edukasi Green Industry (WEGI) V PT Semen Padang. Kegiatan di hari pertama berlangsung dengan penuh cerita, seru dan membahagiakan diantara peserta, baca dulu deh di post sebelumnya yang berjudul Ngetrip Bareng Komunitas WEGI dan PT Semen Padang di Tanah Minangkabau.
Memasuki Wisma Indarung telah ada beberapa peserta yang berasal dari Sumatera Barat yang sedang sarapan, di meja registrasi, mengisi form yang telah tersedia dan kemudian mendapatkan sebuah goodie bag yang isi tasnya bermacam-macam seperti kaos, pulpen, gelas, notebook, topi dan lainnya. Sudah ada kaos khusus yang siap digunakan untuk hari kedua ini, berwarna putih dengan logo wegi yang hijau ditengahnya.
Menikmati segelas Kopi dan semangkuk ketan yang disiram gula merah dan manis, menambah semangatku dipagi ini. Seusai sarapan semua peserta bergegas menaiki Bus yang tersedia untuk menjemput sebagian peserta lagi dari Sumatera Barat. Peserta dijemput di Stadion Agus Salim. Perjalanan ini pun dipandu oleh Uda Mike.
Uda Mike dan pak Arif |
Stadion H. Agus Salim
Beberapa peserta dari Sumatera Barat telah berkumpul di depan pintu masuk stadion H.Agus Salim ini dan memulai registrasi. Setelah itu semua peserta yang telah bergabung sama-sama masuk kedalam Stadion ini dan berkumpul di tengah lapangan. Stadion ini pernah rusak akibat gempa di padang beberapa waktu lalu, kemudian dengan Bantuan PT Semen Padang pula, stadion ini kembali direnovasi dan siap menggelar pertandingan.
Stadion ini memiliki kapasaitas hingga 10.000 tempat duduk. Stadion H. Agus Salim ini menjadi Home Base dari tim sepaak bola Semen Padang FC dan PSP Padang. Jika tidak ada pertandingan sepak bola, stadion ini juga ramai dipakai pengunjung untuk jogging dipagi maupun sore hari.
Stadion ini memiliki kapasaitas hingga 10.000 tempat duduk. Stadion H. Agus Salim ini menjadi Home Base dari tim sepaak bola Semen Padang FC dan PSP Padang. Jika tidak ada pertandingan sepak bola, stadion ini juga ramai dipakai pengunjung untuk jogging dipagi maupun sore hari.
Setelah selesai befoto ria bersama, perjalanan pun dilanjutkan untuk ke Galeri Batik Tanah Liek Ayesha. Perjalanan memakan waktu sekitar 20 menitan dari Stadion H.Agus Salim.
Galeri Batik Tanak Liek Ayesha
Sebuah galeri Batik mitra binaan dari PT Semen Padang. Para peserta mendapat kesempatan untuk melihat-melihat Batik khas Minangkabau disini. Ibu Fitria Lusi yang merupakan Owner Batik Tanak Liek Ayesha Collection menjelaskan semuanya tentang bahan pembuatan batik, tekniknya dan lainnya. Para peserta pun antusias bertanya tentang batik-batik yang ada disini dan Ibu Fitria pun menjawabnya dengan sabar dan ramah.
Kalau saya sih, karena ramenya peserta didalam rumah Batik, saya jadi gagal fokus, bukannya melihat batik, malah melihat Kue yang tersedia di Meja. hahhaha.. Tapi emang itu kue disediakan untuk kita para peserta loh,,
Ada banyak ragam warna batik disini, bisa dilihat dan dibeli sesuai selera. Setelah puas melihat batik-batik jadi, kini kami diajak untuk melihat langsung proses pembuatan batik itu sendiri. Workshop batiknya hanya berjarak sekitar 100 meter saja dari galeri batik tadi.
Tanak Liek atau Tanah Liat merupakan bahan dasar untuk pewarnaan batik-batik disini. Selain tanah liat juga ada dari kulit jengkol, kulit rambutan ,kulit buaya, dan Lainnya. Bahan yang digunakan menjadi keunikan tersendiri, karena masih jarang produksi batik menggunakan bahan yang seperti ini di kota lain. Disini kita juga diizinkan mencoba dan belajar membatik. Ada dua jenis batik yang dapat dicoba yaitu Batik Tulis dan Batik Cap.
Batik Tulis maupun Batik Cap diperlukan ketelitian serta kesabaran dalam mengerjakannya. Karena membatik itu adalah seni, yang pengerjaannya juga dengan hati. Sempat mencoba membatik dengan teknik cap,keliatannya mudah dan simpel, tapi setelah dicoba,, masih belum rapi hasilnya. Intinya sih butuh ketekunan untuk membatik. Salut deh buat mereka yang membuat batik, semoga saja deh, anak-anak Indonesia penerus bangsa mau belajar membatik juga, agar di masa depan, seni membatik ini tidak hilang.
Puas sudah melihat langsung pembuatan Batik di Padang, dan kini selanjutnya bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju ke lokasi Tambang PT. Semen Padang untuk melihat proses Blasting.
Tambang Bukit Karang Putih
Lokasi tambang ini tidak jauh dari PT.Semen Padang di Indarung. Beruntung bisa ke tambang batu ini, karena biasanya tidak ada yang boleh kemari termasuk karyawan PT. Semen Padang, kecuali hanya pekerja tambangnya saja. Emang mau ngapain diajak ke Tambang ini?
Kita disini akan diajak untuk melihat Proses Blasting yaitu peledakan bahan material yang akan digunakan untuk pembuatan Semen. Sebelum ke lokasi peledakan, para peserta Trip WEGI diwajibkan memakai perlengkapan Safety seperti rompi dan helm. Serta diberi pengarahan tentang proses Blasting ini.
Sebelum peledakan, Bahan peledak dirakit sesuai standart keamanan, kemudian pengukuran daya ledak dan setelah itu ditanam sedemikian rupa agar ledakan yang dihasilkan tidak menimbulkan getaran yang berlebihan dan membahayakan, itulah sekilas tentang proses Blasting. Tanpa banyak cakap, langsung aja deh liat videonya.
Gak seru ya? hahaaha, awalnya saya juga mengira akan ada ledakan yang keren dan bersiap untuk tiarap dan tiba-tiba ada suara tembak-tembakan kayak di Film-film itu,, *LebayAbaikanSaja. Kenyataannya hanya ledakan yang sesaat dan biasa aja kan, seperti terlihat di video tersebut.
Namun, teknik ledakan yang seperti itulah yang menggunakan konsep ramah lingkungan. Sebuah standart yang telah diterapkan PT Semen Padang, agar tidak merusak lingkungan sekitarnya dan tidak membahayakan para pekerja tambang. Batuan hasil blasting selanjutnya diangkut menggunakan dump truck menuju Belt Conveyor yang dibuat langsung seperti skyline menuju pabrik dibawahnya untuk diproses.
Berbicara tentang Dump Truck, bisa juga akhirnya poto di dump truck ini. Dimana ban dump truk tersebut berukuran sangat besar dan satu buah bannya seharga mobil Ava**a bahkan ban tersebut hanya bertahan digunakan tidak lebih dari dua bulan. Ban yang udah gak dipakai bisa tukar tambah sama mobil gak ya? hahahah... Usai sudah kunjungan ke Tambang, dan bersiap kembali ke Wisma Indarung untuk Istirahat sejenak.
Wisma Indarung
Hujan kembali menemani kami disiang ini, sedikit basah dan dingin tidak menjadi penghalang untuk terus mengikuti kegiatan ini higga selesai. Wajah-wajah bahagia terliat diantara tiap peserta. Tiba di Wisma Indarung, sebelum makan siang ada penjelasan tentang profil Corporate Social Responbility (CSR) PT Semen Padang dan Wisata Green Industry oleh Pak Iskandar Zulkarnain Lubis selaku Kepala Humas PT. Semen Padang.
Pelaksanaan CSR PT Semen Padang berlandaskan pada Tripple Bottom Line yang diintegrasikan dengan ISO 26000 SR, serta berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
satu hal yang menarik lagi yaitu saat penyerahan bingkisan dari Kang Opick dari Sukabumi untuk Semen Padang yaitu sebuah lukisan yang dibuat dari limbah kaleng bekas. Tentunya ini menjadi ispirasi buat bersama mengolah sesuatu yang dianggap sampah seperti kaleng bisa disulap menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Usai sudah waktu Ishoma, kami pun kembali ke dalam bus untuk ketempat selanjutnya. Tujuannya yaitu West Head Recovery Power Generation (WHRPG) yang merupakan tempat pengolahan gas panas buang menjadi energi listrik. Namun, harus dibatalkan karena jalan tertutup material pembangunan pabrik dan alat berat. Akhirnya langsung ke destinasi selanjutnya yaitu ke Pabrik Indarung I.
Pabrik Indarung I
Merupakan sebuah pabrik pertama di Indonesia. Pabrik dari Semen Padang ini dibangun sejak dari jaman Belanda yaitu tahun 1910. Begitu hebat melihat pabrik ini, dimana pada jaman dahulu belum ada alat berat untuk membangun sebuah Pabrik sebesar ini.
Kalau saya sih, karena ramenya peserta didalam rumah Batik, saya jadi gagal fokus, bukannya melihat batik, malah melihat Kue yang tersedia di Meja. hahhaha.. Tapi emang itu kue disediakan untuk kita para peserta loh,,
Ada banyak ragam warna batik disini, bisa dilihat dan dibeli sesuai selera. Setelah puas melihat batik-batik jadi, kini kami diajak untuk melihat langsung proses pembuatan batik itu sendiri. Workshop batiknya hanya berjarak sekitar 100 meter saja dari galeri batik tadi.
Tanak Liek atau Tanah Liat merupakan bahan dasar untuk pewarnaan batik-batik disini. Selain tanah liat juga ada dari kulit jengkol, kulit rambutan ,
Belajar Batik Tulis |
Nyobain Membatik Cap |
Tambang Bukit Karang Putih
Lokasi tambang ini tidak jauh dari PT.Semen Padang di Indarung. Beruntung bisa ke tambang batu ini, karena biasanya tidak ada yang boleh kemari termasuk karyawan PT. Semen Padang, kecuali hanya pekerja tambangnya saja. Emang mau ngapain diajak ke Tambang ini?
Sebelum peledakan, Bahan peledak dirakit sesuai standart keamanan, kemudian pengukuran daya ledak dan setelah itu ditanam sedemikian rupa agar ledakan yang dihasilkan tidak menimbulkan getaran yang berlebihan dan membahayakan, itulah sekilas tentang proses Blasting. Tanpa banyak cakap, langsung aja deh liat videonya.
Namun, teknik ledakan yang seperti itulah yang menggunakan konsep ramah lingkungan. Sebuah standart yang telah diterapkan PT Semen Padang, agar tidak merusak lingkungan sekitarnya dan tidak membahayakan para pekerja tambang. Batuan hasil blasting selanjutnya diangkut menggunakan dump truck menuju Belt Conveyor yang dibuat langsung seperti skyline menuju pabrik dibawahnya untuk diproses.
Berbicara tentang Dump Truck, bisa juga akhirnya poto di dump truck ini. Dimana ban dump truk tersebut berukuran sangat besar dan satu buah bannya seharga mobil Ava**a bahkan ban tersebut hanya bertahan digunakan tidak lebih dari dua bulan. Ban yang udah gak dipakai bisa tukar tambah sama mobil gak ya? hahahah... Usai sudah kunjungan ke Tambang, dan bersiap kembali ke Wisma Indarung untuk Istirahat sejenak.
Wisma Indarung
Hujan kembali menemani kami disiang ini, sedikit basah dan dingin tidak menjadi penghalang untuk terus mengikuti kegiatan ini higga selesai. Wajah-wajah bahagia terliat diantara tiap peserta. Tiba di Wisma Indarung, sebelum makan siang ada penjelasan tentang profil Corporate Social Responbility (CSR) PT Semen Padang dan Wisata Green Industry oleh Pak Iskandar Zulkarnain Lubis selaku Kepala Humas PT. Semen Padang.
Pelaksanaan CSR PT Semen Padang berlandaskan pada Tripple Bottom Line yang diintegrasikan dengan ISO 26000 SR, serta berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
satu hal yang menarik lagi yaitu saat penyerahan bingkisan dari Kang Opick dari Sukabumi untuk Semen Padang yaitu sebuah lukisan yang dibuat dari limbah kaleng bekas. Tentunya ini menjadi ispirasi buat bersama mengolah sesuatu yang dianggap sampah seperti kaleng bisa disulap menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Usai sudah waktu Ishoma, kami pun kembali ke dalam bus untuk ketempat selanjutnya. Tujuannya yaitu West Head Recovery Power Generation (WHRPG) yang merupakan tempat pengolahan gas panas buang menjadi energi listrik. Namun, harus dibatalkan karena jalan tertutup material pembangunan pabrik dan alat berat. Akhirnya langsung ke destinasi selanjutnya yaitu ke Pabrik Indarung I.
Pabrik Indarung I
Merupakan sebuah pabrik pertama di Indonesia. Pabrik dari Semen Padang ini dibangun sejak dari jaman Belanda yaitu tahun 1910. Begitu hebat melihat pabrik ini, dimana pada jaman dahulu belum ada alat berat untuk membangun sebuah Pabrik sebesar ini.
PT Semen Padang (Perusahaan) didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Kemudian pada tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Selama periode ini, Perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. Selanjutnya pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV. Sejarah lengkap bisa dilihat di website resmi www.semenpadang.co.id
Kini pabrik Indarung I ini tidak dipergunakan lagi secara utuh, dan menurut cerita yang saya dengar saat itu rencananya pabrik Indarung I ini akan dijadikan Wisata Heritage. Sebelum dijadikan wisata heritage tentunya harus ditata rapi dahulu dan diperbaiki disebagian sisi agar tidak membahayakan pengunjung yang datang nantinya.
Melihat suasana dipabrik Indarung I ini, tempat ini bisa dijadikan lokasi untuk berfoto ria, khususnya Prawedding dengan konsep jaman dahulu ala menir dan noni Belanda.
Melihat suasana dipabrik Indarung I ini, tempat ini bisa dijadikan lokasi untuk berfoto ria, khususnya Prawedding dengan konsep jaman dahulu ala menir dan noni Belanda.
Taman Reklamasi Bekas Tambang Tanah Liat (Padang Golf)
Perjalanan terakhir dari Trip WEGI bersama PT. Semen Padang hari ini yaitu Bermain Golf. Dimana lapangan golf ini dulunya adalah lahan tambang tanah liat. lahan-lahan bekas tambang tersebung kemudian disulap menjadi Padang Golf seperti saat ini.
Tadinya begitu semangat untuk bermain golf, namun hujan kembali turun cukup deras, sehingga tidak memungkinkan untuk bermain golf. Akhirnya saya dan beberapa teman kembali ke Mess untuk istirahat sejenak.
Sekitar jam 17.30 wib, seluruh peserta kembali berkumpul di Wisma Indarung, untuk sesi perkenalan keseluruhan peserta, baik dari Jawa dan Sumatera termasuk panitia untuk memperkenalkan diri. Tujuannya agar acara yang telah berlangsung bisa berkesan dan menciptakan kehangatan diantara para peserta trip Wisata Edukasi Green Industry (WEGI) V PT Semen Padang.
Malam Penutupan
Seusai makan malam acara ditutup dengan Foto bareng seluruh peserta. Dan sebagian peserta dari jawa juga langsung pulang malam itu pula, karena keesokan harinya masih ada rangkaian acara Komunitas Wegi di Jakarta yaitu Acara Car Free Day (CFD).
Acara Belum berakhir karena masih ada games serta pembagian hadiah untuk peserta yang beruntung dan dihibur musik dari Band Semen Padang. Dari begitu banyak hadiah yang dibagikan dengan cara diundi, saya masih belum beruntung untuk mendapatkannya .. hiks..hiks... Walau begitu saya pribadi sudah senang bisa ikuti acara ini dan masuk dalam bagian Komunitas Wegi.
Terima Kasih buat Komunitas WEGI dan PT Semen Padang yang sudah mengajak saya untuk berkeliling di Padang. Semoga diajakin lagi dalam Acara WEGI selanjutnya *Ngarepp... Oh iya, Peserta yang berasal dari Sumatera non Sumatera Barat masih menginap satu malam lagi di Mess Indarung sebelum pulang keesokan harinya. Dan masih ada cerita saya di Padang bersama beberapa teman yang ada sebelum pulang ke kota masing-masing. Ditunggu yakkk,, ^_^..
(Ki-Ka) Wilma, Hafiz, Tius, Bayu, Zaki, Ibas, Haris, Rudi |
Written By : @RudiHartoyo
Posting Komentar untuk "Serunya Wisata Edukasi Green Industry (WEGI) V PT Semen Padang"
# Silahkan Anda Berkomentar dengan Baik dan Sopan
# Pesan dilarang Mengandung SARA dan Spam
# Terima Kasih Telah berkunjung di MedanWisata.Com