Pulau Redang, Primadona Pariwisata Terengganu - Untuk kedua kalinya saya mendapat kesempatan mengunjungi Terengganu, salah satu negara bagian Malaysia yang terletak di wilayah pesisir timur. Selain Bewah Cave di Tasik Kenyir dan beberapa city tour spots di Kuala Terengganu yang pernah saya kunjungi setahun sebelumnya, apalagi sih yang ditawarkan Terengganu?
Dari Medan, saya menempuh perjalanan lewat udara selama satu jam dan dilanjutkan dengan perjalanan darat dari bandara ke dermaga Shah Bandar yang memakan waktu 30 menit. Dari dermaga Shah Bandar, dibutuhkan waktu 90 menit menggunakan boat untuk sampai di Pulau Redang.
Tiba di dermaga Laguna Redang Island Resort, boat-boat dengan bendera Malaysia tampak sedang parkir. Saya dan teman-teman dari Medan langsung diarahkan ke buggy car untuk diantar ke penginapan yang jarak tempuhnya tak sampai lima menit.
Begitu tiba, mata langsung dibuat terkesima melihat bentangan pantai dengan airnya yang jernih. Ingin rasanya berlari dan menceburkan diri ke pantai yang bersih itu. Tapi niat tersebut urung karena kami harus check in terlebih dahulu ke Laguna Redang Island Resort.
Pantai Pasir Panjang, itulah nama pantai yang berada tepat di depan Laguna Redang Island Resort. Memandang pantai yang satu ini, rasanya pikiran jadi plong. Dan kepenatan menempuh perjalanan dari Medan dengan jalur udara, darat, dan laut ini pun sirna sudah. Rasa lelah seakan terbawa ombak Laut Cina Selatan.
Area pantai yang luas serta garis pantai yang panjang menjadikan Pantai Pasir Panjang ideal untuk berbagai aktifitas seperti bermain voli pantai, berjemur, atau sekedar duduk-duduk menikmati semilir angin dan pemandangan eksotis berupa laut dan pulau-pulau lain yang jaraknya tak begitu jauh dari Pulau Redang. Sore hari saat matahari tak lagi terik, berjalan di pinggiran pantai dengan kaki telanjang menjadi aktivitas yang mengasikkan, merasakan lembutnya pasir putih dan debur ombak, menghadirkan suasana syahdu di hati.
Hal lain yang akan membuat pengunjung begitu mudah jatuh hati pada Pantai Pasir Panjang adalah kebersihannya. Tak terlihat sampah plastik ataupun pembungkus makanan di sepanjang pantai ini. Tampaknya, baik pihak pengelolah maupun pengunjung sudah memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan. Untuk point yang satu ini, kita patut mencontoh dan acungan jempol pantas diberi sebagai tanda apresiasi.
Malam hari, pertunjukkan live music menggema dari resort-resort yang berjejer di pinggiran pantai. Dari musik ajep-ajep hingga yang soft ada disini. Para pengunjung tampak asik duduk bercengkrama sambil menikmati pesanan mereka. Saya dan beberapa teman memilih berjalan-jalan menyusuri pantai setelah sebelumnya membeli beberapa keperluan di gift shop. Rekan lainnya memilih nyantai di lobi agar dapat terus menggunakan wifi. Jaringan wifi memang hanya terdapat di lobi resort.
Mencari Matahari
Jangan pernah berpikir untuk bangun siang saat berlibur ke Pulau Redang, karena itu berarti melewatkan indahnya semburat jingga khas langit pagi kala mentari muncul perlahan. Jadi, meski mata dan tubuh masih berat meninggalkan tempat tidur empuk di kamar 207 Laguna Redang Island Resort, saya tetap bangun pukul 06:00 waktu Terengganu, cuci muka, dan menenteng tas kamera demi menyaksikan momen sunrise di Laut Cina Selatan ini.
Sayangnya, meski cuaca terbilang cerah, namun kemunculan sang bintang raksasa ini tertutup awan. Jadilah saya dan para ‘pemburu sunrise’ lainnya hanya melihat sinar jingganya yang tak kalah indah itu. Pukul 07.17, saat mentari sudah muncul sempurna dan berada di atas garis horizon, barulah gumpalan awan berarak pergi dan matahari terlihat jelas dengan sinarnya yang menyilaukan mata. Well, meski sunrise pagi itu tertutup awan, tapi pemandangan pagi di Pulau Redang juga menawan dan tak mengecewakan. Kami bergegas kembali ke penginapan untuk sarapan di Sang Suria Buffet Restaurant karena agenda selanjutnya sudah menanti : snorkeling!!!
Snorkeling
Lokasi snorkeling yang populer adalah di Pulau Pinang. Untuk mencapainya, harus menggunakan boat dengan waktu tempuh kurang lebih dua puluh menit. Semua peserta diwajibkan mengenakan life jacket. Ombak yang besar membuat boat sesekali oleng ke kanan ataupun ke kiri. Awalnya cukup was-was, tapi lama-lama terbiasa dan malah jadi seru. Sepanjang perjalanan, yang tersuguh adalah langit cerah, laut biru, serta beberapa pulau yang terlewati. Pemandangan tersebut justru membuat hati semakin penasaran ingin menyaksikan seperti apa Pulau Pinang.
Bisa dikatakan, Taman Laut Redang (Redang Marine Park) adalah surganya para pecinta wisata bawah laut seperti diving dan snorkeling. Lebih dari seribu spesies invertebrate, 500 spesies karang hidup dan hampir 3000 jenis ikan tersebar di Taman Laut Redang. Selain itu, terdapat 31 titik penyelaman yang spektakuler, dimana dua di antaranya memiliki sejarah tersendiri yang menarik untuk diulas, yakni dua buah bangkai kapal dari perang dunia kedua.
Karena suatu hal, saya tidak bisa ikut snorkeling. Tapi dari atas dermaga, kejernihan dan kekayaan alam bawah laut Redang Marine Park di Pulau Pinang ini dapat terlihat dengan jelas. Seperti yang diungkapkan seorang pengunjung kala saya tanya tentang pengalamannya snorkeling di Pulau Pinang: “Bagus. Airnya jernih dan bersih. Ikannya beraneka ragam,” ujarnya.
Dengan lautnya yang sebening kristal dan kekayaan biota laut yang dimiliki Redang, tak heran jika Pulau Redang menjadi primadona pariwisata Terengganu.
Written By : Diah Siregar (PerempuanNovember.com)
Posting Komentar untuk "Pulau Redang, Primadona Pariwisata Terengganu"
# Silahkan Anda Berkomentar dengan Baik dan Sopan
# Pesan dilarang Mengandung SARA dan Spam
# Terima Kasih Telah berkunjung di MedanWisata.Com