Eksplorasi Sampuren Sibelangkem di Tanah Karo, Sumatera Utara - Masih bermain di air terjun, karna main di Mall Mahal biayanya. :D Baiklah, saya akan sedikit cerita tentang perjalanaan di hari Minggu, 30 Oktober 2016 bersama KEMA (Keliling Medan Adventure) salah satu komunitas jelajah alam di medan yang hobby blusukan mencari Air terjun. Dengan bantuan media sosial, akhirnya saya mendapatkan tentang keberadaan air terjun yang ada di Tanah Karo. Yappp…. Sampuren Sibelangkem namanya. Terletak di Desa Kutambaru Kec. Munte Kab. Tanah Karo.
Seperti biasa, sebelum pergi kami kumpul di titik kumpul yang terletak di SPBU Pancur Batu. Setelah kumpul, jam 8.00 wib kami pun bergerak dengan rute : Pancurbatu – Berastagi. Sesampainya di Berastagi, kami pun membeli Nasi buat makan di lokasi. Setelah selesai.. kami lanjutkan perjalanan dengan rute Berastagi – Kabanjahe – Tiga binanga – Simp. Munte (belok Kiri).
Cuaca cukup mendukung perjalanan kami pagi ini, tidak terlalu cerah sih, alias mendung-mendung manja, di tambah sejuknya udara Tanah Karo. Inilah yang buat kami suka kalau ngetrip ke Tanah Karo, selain udaranya yg sejukkk, pemandangannya tidak kalah dengan daerah-daerah lain, walau begitu masing – masing punya plus minusnya.
Balik lagi ke cerita awal. Sesampainya di Simp. Munte, kita masih terus melanjutkan perjalanan, akses jalan cukup bagus menuju desa Kutambaru sehingga kami terus memacu laju kendaraan, tidak lupa kami pun sempat berhenti buat menanyakan keberadaan Sampuren Sibelangkem itu kepada beberapa warga. Setelah berhasil mendapatkan info, kami pun kembali memacu laju kendaraan untuk segera sampai ke air terjun yang kami cari. Indah sangat pemandangan alam di kawasan Desa Kutambaru ini, kita di suguhkan Pemandangan sawah yg bertingkat-tingkat di kanan dan kiri jalan, cantik kali lah pokoknya.
Sesampainya di Simp, Jambur Munte (belok kiri) lanjut Tanjung Beringin – Kutambaru - ikuti Jalan menuju Tiga Siempat - setelah jumpa Jembatan Namo Jering, sampailah perjalanan kita, kami pun memarkirkan Kendaraan di warung yg ada di sebelah Kanan Jalan. Setelah istirahat sejenak dan membeli makanan ringan, kami pun sembari berbincang-bincang sama pemilik warung mengenai air terjun yg akan kami kunjungi. Setelah itu, kami pun melanjutkan perjalanan tanpa di damping ranger karena emang udah ada jalan setapak menuju air terjun yang biasa digunakan warga buat menuju sampuren Sibelangkem buat memancing.
Dengan berjalan kaki melewati perkebunan warga. waww… buat turun ke air terjunnya cukup curam, hampir 90 derajat kemiringannya, harus extra hati hati karna hanya berpegangan dgn akar pohon. Dan ternyata dapat juga kami lalui rintangannya, sampailah kami di bawah, tidak butuh waktu lama yaitu sekitar 20 menit kami sudah sampai di depan Sampuran Sibelangkem ini.
Cekrekkk!!! Poto – poto :D, moment yang tidak bisa di lewatkan. Berhubung cacing perut sudah mulai berdendang , kami pun memutuskan buat makan siang rame – rame di pinggir sungai dengan pemandangan Air Terjun dan Aliran sungai yang tenang dan Alami. Sepintas Sampuren Sibelangkem mirip dengan Sampuren Putih yang ada di daerah Bandar Baru, Sibolangit.
Sehabis makan dan berbincang – bincang sebagian teman-teman dah pada nyebur aja. Brrrr…. Dingin banget air nya. Setelah puas mandi–mandi kami pun berberes dan bergegas buat pulang. Tracking lagee… huftt… jalur menanjak yang lumayan menguras tenaga.
Sesampainya di warung/parkiran, kami pun segera ganti pakaian, berhubung cuaca sudah mulai mendung kami pun permisi dengan pemilik warung tempat kami memarkirkan kendaraan buat melanjutkan perjalanan pulang, masih setengah perjalanan desa, hujan pun mulai membasahi, sampai di Tiga Binanga Hujan bertambah deras memaksa kami buat berteduh dan pakai jas hujan/mantel hujan. Walau hujan belum reda alias masih gerimis kami pun melanjutkan perjalanan dengan berhati hati karena jalanan licin.
Sesampainya di Kabanjahe, Kabut Tebal pun menghampiri perjalanan pulang, cukup tebal sehinggah membuat jarak pandang sedikit terganggu dan memperlambat laju kendaraan di karenakan jarak pandang hanya sekitar 50 meter kedepan. Keadaan itu pun berlangsung sampai ke kota Berastagi. Singkat cerita kami pun Istirahat di Penatapan buat Istirahat, mencari Makan dan minum yg hangat – hangat.
Cukup isirahatnya kami pun lanjut pulang ke Medan dengan diiringi hujan yang tak kuncung berhenti. Trip yang luar biasa, selalu ada cerita di setiap Ngetrip bareng KEMA ( Keliling Medan Adventure ). Sekian cerita singkat saya tentang Eksplorasi Sampuren Sibelangkem di Tanah Karo, Sumatera Utara, semoga informasi didalamnya bermanfaat buat teman-teman yang mau ke sampuren Sibelangkem.
Catatan :
- Jarak Tempuh Medan – Desa Kutambaru 3,5 Jam
- Tracking 20 Menit menuju Sampuren Sibelangkem
- Tidak ada Restibusi
- Hanya Bayar Parkir seikhlasnya
- Bawa Kembali Sampah pulang.
- Jangan Tanya Tujuan, Nikmati Petualangannya & Rasakan Kebersamaannya
- Kunjungi IG @kelilingmedanadventure untuk mengetahu kegiatan kami.
Written by : Weli
Photo : Dokumentasi KEMA
Udah lama aku ngga berwisata ke air terjun kayak begini. Medannya selalu agak berat, kadang udah ngos-ngosan duluan. Heheheh :D
BalasHapusada kok air terjun yang aksesnya lebih mudah dan aman kak,, :) yokkkk
Hapus